tag:blogger.com,1999:blog-86114534754680515682024-03-05T18:40:22.957-08:00The RobinAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-85133733388847615182013-04-20T16:02:00.007-07:002013-04-20T16:02:51.446-07:00STRATEGI IKLAN : Teori Pesan & Kreatifitas<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;">Oleh : Ahmad Zaki</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Strategi
Periklanan</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi
merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen
pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek
dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi
elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Strategi iklan harus mampu
menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang
dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu :<br />
- What : apa tujuan iklan ?<br />
- Who : siapa khalayak yang akan dijangkau ?<br />
- When : kapan iklan dipasang ?<br />
- Where : di mana iklan dipasang ?<br />
- Why : mengapa harus demikian ?<br />
- How : bagaimana bentuk iklannya ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Tujuan dari strategi
adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain
rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk,
persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen
merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan
sebuah strategi (Batey, 2003)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">a. Marketing Brief<br />
Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan adalah pengetahuan tentang
produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam
marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004). Informasi tersebut
biasanya meliputi :<br />
- Brand<br />
Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang
telah lama ada di pasar<br />
- Product knowledge<br />
Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk<br />
- Diferensiasi<br />
Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor<br />
- Target Audience<br />
Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok
mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut.<br />
Ketahui TA, pahami betul bagaimana mereka berpikir, bertindak, berperilaku.
Amati pola pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana mereka berbicara. Apa yang
membuat mereka tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa yang bisa
membuat mereka menolehkan mata. Kesempatan kita untuk bisa memenangkan
perhatian konsumen adalah dalam hitungan detik!<br />
- Analisis SWOT<br />
Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan
dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.<br />
- Kompetitor<br />
Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ
bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang
akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan
terakhir dari kompetitor tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">b. Creative Brief<br />
Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang
tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi
dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan
kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi,
kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan
memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan
menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye
periklanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Masing-masing agensi periklanan mempunyai model
rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan
di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat
berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan
dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman
taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Hal-hal yang biasanya
terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas &
Nisenholtz, 2005) yaitu :<br />
1. Tujuan<br />
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah
sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai
oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek,
mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.<br />
2. Nyatakan masalah pemasarannya<br />
Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT.<br />
3. Target Audience<br />
Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor
demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan
bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience
maka pesan akan semakin lemah.<br />
4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama<br />
Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide
penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.<br />
5. Alasan konsumen untuk percaya<br />
Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam
ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang
bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen
membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.<br />
6. Gaya / tone<br />
Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas
komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.<br />
7. Dampak yang diharapkan<br />
Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana
iklan ini dapat meyakinkan konsumen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Inilah
Strateginya…</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Hal yang paling sulit adalah justru hal yang paling sederhana dari proses
pembuatan iklan itu sendiri. Yaitu, Pesan!<br />
Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikee akan pesan yang disampaikan
oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses
komunikasi. Untuk menentukan pesan apa yang akan disampaikan bukanlah sesuatu
yang mudah<br />
Kecenderungan client adalah ingin memasukkan sebanyak mungkin pesan. Pihak
agency biasanya akan berdalih bahwa komunikasi yang bagus itu adalah yang
single message. Tapi untuk menentukan single message itu gimana? Terutama untuk
produk paritas dengan USP yang notabene sama dengan produk kompetitor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PESAN
UTAMA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan
oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses
komunikasi ( Effendi, 1981 ) Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan
suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan.<br />
Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen
atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif
sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa
pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan
yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what
to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada
audiens.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Kampanye iklan didasarkan
hanya pada satu tema besar saja karena keterbatasan daya ingat manusia. Setiap
hari pikiran konsumen dibombardir oleh puluhan bahkan mungkin ratusan iklan.
Dengan menggunakan satu tema maka kemungkinan akan diingatnya pesan suatu iklan
oleh konsumen akan jauh lebih besar daripada menggunakan beberapa tema, hal ini
berlaku terutama untuk produk paritas dengan USP yang sama dengan produk
kompetitor<br />
Secara empiris hampir semua kampanye periklanan yang hanya didasarkan pada satu
tema selalu sukses dijalankan, semua advertising campaigns telah membuktikan
keberhasilannya dengan hanya menggunakan satu tema utama saja (Durianto, dkk,
2003). Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan berarti mengkomunikasikan
satu hal yang kita anggap penting. Untuk menentukan tema yang tepat, diperlukan
suatu analisis terhadap produk secara cermat, mendalam dan konprehensif yang
terkait dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran pasar, tingkat
persaingan, aspek demografis, dan unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Ada banyak strategi
pendekatan dalam menganalisis sebuah produk untuk menemukan pesan apa (what to
say) yang ingin disampaikan kepada konsumen. Pemilihan strategi yang terbaik
adalah tergantung dari produk, kompetitor dan target market.<br />
Dalam prakteknya, beberapa aliran besar teori strategi kreatif yang sering
digunakan untuk menentukan pesan atau tema utama yang diangkat dalam sebuah
kampanye, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Produk
benefit / feature oriented</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan keistimewaan khusus produk
(Widyatama, 2005) keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan
merupakan sesuatu yang dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan bagi
konsumen untuk mengguanakan produk tersebut. Aliran ini dipelopori oleh Rosser
Reeves sebagai salah satu tokoh Ted Bates Ad Agency pada dekade 1950-an.<br />
Rosser Reeves menggambarkan strategi pesan yang disebutnya dengan istilah “
Unique Selling Proposition ” atau USP ini dalam tiga komponen
(www.cashflowseller.com/USP.html) yaitu :<br />
- Iklan harus membuat suatu dalil kepada konsumen.<br />
Masing-Masing iklan harus berkata kepada konsumen akan manfaat spesifik yang
diberikan produk<br />
- Dalil tidak dimiliki atau tidak ditawarkan kompetitor manapun.<br />
Dalil harus unik, baik suatu keunikan merek maupun suatu klaim yang tidak
dibuat iklan lain. Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu menjawab pertanyaan
“Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaingmu ?”<br />
- Dalil harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen<br />
Kunci untuk memelihara fokus USP adalah pengulangan. Reeves menggabungkan USP
dan pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan yang mampu menggerakkan konsumen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Dasar untuk memilih
strategi USP ini adalah (Durianto, dkk, 2003) :<br />
- Produk yang diiklankan adalah produk untuk kategori baru (tapi bukan merek
baru).<br />
- Benefit produk yang utama belum semua terpakai atau belum dikomunikasikan
oleh kompetitor.<br />
- Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan substansial di mata konsumen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Dalam perkembangannya
strategi ini kemudian memiliki kelemahan dan mulai ditinggalkan, kemajuan
teknologi membuat perusahaan dapat membuat produk yang sama yang juga memiliki
keunikan dan keistimewaan yang sama dengan kualitas sama. Oleh karena itu
semakin sulit bagi konsumen untuk menemukan USP (Ries & Jack Trout, 2002).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Brand
image oriented</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Merek
atau produk diproyeksikan atau dikaitkan pada suatu citra dan kepribadian
tertentu melalui kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi pada simbol
kehidupan (Widyatama, 2005). Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat
menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang
digunakan (selain keuntungan fisik yang ada).<br />
Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy & Mather pada dekade
1960-an. latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak
memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image, citra
atau personality tertentu untuk membedakannya dengan catatan tidak mengubah
image tersebut dalam kurun waktu yang lama (Durianto, dkk, 2003). Acuan
penggunaan strategi brand image oriented adalah jika produk bersifat paritas
atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek, sementara
merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan
kompetitor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Iklan-iklan pada masa
sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk
membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen. Bentuk-bentuk
pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut
dengan strategi citra merek atau brand image. Dalam strategi citra merek
terdapat bentuk strategi yaitu strategi differensiasi. Maksudnya adalah sampai
di mana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik, atau
berbeda pada masyarakat konsumen (<a href="http://www.tanadisantoso.com/v40/review"><span style="color: windowtext; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.tanadisantoso.com/v40/review</span></a>).<br />
Differensiasi sebuah merek untuk memaksimalkan efektifitas sebuah iklan harus
dibangun melalui gaya periklanan yang konsisten. Menurut David Aaker (Dalam :
Sutherland & Alice K, 2005), Sebuah strategi merek yang konsisten dan
ditopang oleh sebuah simbol yang kuat mampu menghasilkan keuntungan besar dalam
melaksanakan program komunikasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Citra merek sebagai
strategi differensiasi menurut David Ogilvy (Dalam : Lwin & Aitchison, 2005)
adalah :<br />
- Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah
produk.<br />
- Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam mengembangkan dan
mempertahankan citra merek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Dalam paradigma pemasaran
dan periklanan kontemporer, realita merepresentasikan atribut produk atau jasa,
sementara citra lebih memproyeksikan value dari brand atau merek. Iklan selalu
kaya dengan pencitraan psikologis (Engel, 1994) artinya iklan bukan hanya
sebagai penyampai pesan tapi sekaligus pembentuk citra. Image adalah segalanya,
orang membeli produk atau jasa lebih karena citranya bukan manfaat.<br />
Produk adalah citra yang menjadi ukuran personaliti seseorang. Dan media
pencitraan yang paling canggih saat ini adalah periklanan. Iklan adalah
pembentuk citra maka citra adalah simplifikasi, cenderung fokus, single minded
(Indrarto, Kompas, Kamis, 6 Maret 2003).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Positioning
Oriented</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran, yakni menempatkan
produk pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon konsumen (Al Ries & Jack
Trout, 2002). Konsep utama dalam strategi periklanan ini adalah berorientasi
pada kompetitor, khususnya yang merupakan market leader. Selain itu orientasi
positioning juga berdasarkan pada keunggulan atribut, manfaat dan product class
atau posisi relatif terhadap kompetitor (Kartajaya, 2004).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Pelopor aliran Positioning
adalah Jack trout dan Al Ries, menurut kedua tokoh periklanan ini, agar suatu
merek mudah diingat oleh konsumen produk harus “dikaitkan” dengan market leader
namun tanpa “head on attack” dengan market leader tersebut (Madjadikara, 2004).
Selain berorientasi pada pesaing, positioning harus berorientasi pada target
market yang ingin dijangkau.<br />
Karena itu positioning harus membuat produk, jasa atau perusahaan itu dipersepsikan
berbeda, tak sekedar beda tapi harus bisa memisahkan diri dari yang lain. Dan
yang lebih penting kalau bisa perbedaan itu disukai bahkan ditunggu-tunggu
calon konsumen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Positioning adalah
core-nya strategi periklanan. Strategi sendiri adalah upaya untuk menghasilkan
posisi yang unik dan valuable di benak konsumen, oleh karena itu strategi
positioning hanya akan tepat diterapkan jika (Durianto, dkk, 2003) :<br />
- Strategi USP dan Brand Image tidak relevan dengan kondisi produknya.<br />
- Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu produk atau jasa dengan market leader.<br />
- Tidak melakukan head on attack dengan market leader.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Dalam strategi positioning
benak konsumenlah yang menjadi medan perang. Positioning merupakan pernyataan
yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dituju. Maka dalam
menciptakan positioning ada empat acuan yang harus diperhatikan (Kartajaya,
2004 : 14) yaitu :<br />
- Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason
to buy.<br />
- Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif produk atau
perusahaan<br />
- Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah
mendeferensiasikan diri dengan pesaing<br />
- Berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">HOW
TO SAY ?</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan atau cara yang
dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) kepada audiens.
Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak
menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian
mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang
sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan
ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas &
Nisenholtz, 2005).</span><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Menciptakan iklan yang
kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara
penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. (Roman, Maas
& Nisenholtz, 2005). Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian
ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian
dinilai ulang.<br />
Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam
eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk
tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur
sejauh-jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Beberapa pendekatan yang
digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik
(Hakim, 2005) yaitu :<br />
- Plesetan<br />
Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam
konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan.<br />
- Visual produk<br />
penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan,
ukurannya atau salah satu elemen.<br />
- Headline atau tipografi<br />
Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna
tertentu.<br />
- Logo<br />
menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan.<br />
- Makna ganda<br />
sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus.<br />
- Tokoh sebagai endoser<br />
penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan.<br />
- Sex<br />
Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual.<br />
- Fungsi produk<br />
Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk
menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Harus diingat sekali lagi,
hal yang paling penting dalam lanturan adalah menjaga relevansi dengan pesan
yang ingin disampaikan.<br />
Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti:<br />
- Product Shoot<br />
Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk<br />
- Pendekatan Budaya<br />
Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan<br />
- Humor<br />
Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor sebagai pendekatan. menurut max
sutherland iklan lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting, Fokus audience
justru akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland
lagi, iklan lucu hanya efektif jika persepsi orand terhadap pesan sudah
dianggap positif (Marketing, 02/IV/Februari 2004)<br />
- Emotional Selling Proposition<br />
Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh
secara positif pada “perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk
produk dan situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan diarahkan pada
emosi (Suyanto, 2004).<br />
John Hegarty, seorang pakar periklanan dari biro iklan BBH Amerika(dalam :</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><a href="http://www.pertamina.com/indonesia/head_office"><span style="color: windowtext; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.pertamina.com/indonesia/head_office</span></a>) menyebutkan
bahwa globalisasi membuat produk-produk memiliki kualitas yang serupa. Sekarang
industri lebih banyak bersaing dengan menyentuh emosi dan gengsi konsumen.
Artinya saat ini konsumen membeli barang bukan hanya karena keunggulannya tapi
lebih karena produk tersebut membuat sang konsumen percaya, merasa yakin dan
kemudian jatuh cinta. Semakin besar konsumen tertarik pada emosi semakin besar
iklan mengatasi perbedaan-perbedaan kecil yang terkandung dalam setiap produk
(Batey, 2003)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Brand ataupun produk dapat
dipahami lebih jauh dengan berfokus pada respons emosional yang dibangkitkan
melalui pesan-pesan periklanan, respons seperti ini dapat dihubungkan secara
erat dengan dorongan atau motif yang disampaikan melalui pesan dan teknik
eksekusi iklan (Engel, 1994).<br />
Secara emosional, sebuah merek atau brand dapat dibuat secara berbeda melalui
gaya, sikap, cara berkomunikasi, cara pemotretan atau visual dan jenis musik
yang digunakan. Perbedaan-perbedaan yang bersifat emosional inilah yang
sekarang menjadi strategi pesan periklanan bagi masing -masing produk ( Lwin
& Aitchison, 2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Emotional branding adalah
hal yang utama untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang sekarang sudah
melimpah ini (www.markplusnco.com/discussion_view). Itulah yang dimaksud atau
merupakan tujuan dari strategi Emotional Selling Proposition. Yaitu Brand
didefinisikan sebagai ungkapan emosi atau perasaan yang timbul terhadap sebuah
produk, jasa, atau perusahaan melalui kampanye periklanan. Intinya, brand bisa
dirasakan efeknya di benak masyarakat konsumen dalam bentuk persepsi.<br />
Menurut Al Ries dan Jack Trout ( dalam : Wirya, 1999) pemasaran merupakan
pertarungan persepsi dalam ingatan konsumen. Siapa yang dapat menanamkan
persepsi dengan baik di benak konsumen maka dialah pemenangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Perumusan
Strategi</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu
secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang
telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian
sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat
orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas
merek (Sutherland & Alice K, 2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan (Durianto, dkk,
2003) :<br />
- Directed Creativity<br />
Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan.
what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran,
tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh
tim kreatif.<br />
- Brand Name Exposure<br />
Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name.
Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness.<br />
- Positive Uniqueness<br />
Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama
iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya
sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak
sasaran.<br />
Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi
indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas
yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki
keutamaan pribadi (Suyanto, 2004).<br />
- Selectivity<br />
Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai
pembawa pesan dari iklan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Berdasarkan perumusan
tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang
berbeda harus memiliki nilai-nilai, yaitu (Hakim, 2005) :<br />
- Simple<br />
Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai
sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi
komunikatif.<br />
- Unexpected<br />
Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan
diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat.<br />
- Persuasive<br />
Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan
dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.<br />
- Relevant<br />
Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan
harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand.<br />
- Entertaining<br />
Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus
mampu mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati
konsumen terhadap produk<br />
- Acceptable<br />
Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka
terhadap iklan harus diperhatikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">MENEMUKAN</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">IDE KREATIF</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">1.
Convention<br />
Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan
ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box
kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya.<br />
2. Disturbtion<br />
Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di
luar kebiasaan.Buat daftar ide sebanyak-banyaknya.<br />
- Inkubasi: bagian dari ‘stress’, hang ! Tips-nya: Harus keluar dari masalah
(refreshing) asal jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan kerja atau teman
‘Brainstorming’.<br />
- Iluminasi: Tahap “AHA!” Atau “EUREKA!” Sebuah ide Timbul dan memberikan
semangat untuk melaksanakan Ide!<br />
3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)<br />
Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai
brief ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">AKHIRNYA…</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
CREATIVE WITHOUT STRATEGY IS ART,<br />
CREATIVE WITH STRATEGY IS ADVERTISING<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">———————————</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">REFERENSI</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;"><br />
Buku<br />
- Roman, Kenerth, Jane Maas & Martin Nisenholtz (2005). How To Advertise,
Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.<br />
- Suhandang, Kustadi (2005). Periklanan : Manajemen, Kiat dan Strategi.,
Nuansa, Bandung<br />
- Batey, Ian (2003). Asian Branding : A Great Way To Fly. Alih bahasa, Wahab,
Abdul. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta<br />
- Madjadikara, Agus S (2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan ? PT.
Gramedia Pustaka, Jakarta<br />
- Effendi, Onong (1981). Dimensi – Dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung<br />
- Durianto,Darmadi, Sugiarto, Anton WW, Hendrawan S (2003)<br />
Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, PT Gramedia Pustaka, Jakarta<br />
- Wibowo, Wahyu (2003). SIHIR IKLAN, Format Komunikasi Mondial dalam Kehidupan
Urban-Kosmopolitan, PT. Gramedia Pustaka,Jakarta<br />
- Widyatama, Rendra (2005). Pengantar Periklanan. Buana Pustaka Indonesia.
Jakarta<br />
- Ries, Al & Jack Trout (2002). POSITIONING : The Battle For Your Mind,
PT.Salemba Empat, Jakarta<br />
- Sutherland, Max & Alice K. Sylvester (2005) Advertising and The Mind of
The Consumer : Bagaimana Mendapatkan Untung Berlipat Lewat Iklan yang Tepat.
Penerjemah : Setia Bangun. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta<br />
- Lwin, May and Jim Aitchison (2005). Clueless in Advertising, Bhuana Ilmu
Populer, Jakarta<br />
- Engel, F. James, Roger D. Blackwell and Paul W. Miniard (1994)<br />
Prilaku Konsumen, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta.<br />
- Suyanto, M. (2004) Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, ANDI OFFSET,
Yogyakarta<br />
- Wirya, Iwan (1999), Kemasan Yang Menjual : Menang Bersaing Melalui Kemasan.
PT. Gramedia Pustaka, Jakarta<br />
- Kartajaya, Hermawan (2004). On Positioning, Seri 9 Elemen Marketing, PT.
Mizan Pustaka, Jakarta<br />
- Hakim, Budiman (2005). Lanturan Tapi Relevan, Dasar-dasar Kreatif Periklanan,
Galang Press, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-76010111079171367242013-01-11T15:06:00.001-08:002013-01-11T15:06:08.977-08:00Keraguan Terpilihnya Menpora Baru<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: 8pt; line-height: 115%;">Sabtu, 12 Januari 2013-01-12</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Banyak kita ketahui Menpora Andi Malarangeng
telah terseret kasus Hambalang. Dan masa Andi Malarangeng ketika menjabat
menjadi Menpora tidak banyak mengalami perubahan. Justru malah banyak
menimbulkan persoalan mengenai kekisruhan sepak bola tanah air, khususnya bamyak
terjadi dualisme di tubuh PSSI dan klub-klub di Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Presiden Susilo bambang Yudhoyono
(SBY), akhirnya memilih Roy Suryo sebagai Menpora baru dan menggantikan Andi Malarangeng
yang tejerat kasus Hambalang. Terpilihnya Roy Suryo menggantikan Andi Malarangeng
sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), banyak menimbulkan kontroversi. Karena
<i>track record</i> yang ditorehkan Roy Suryo tak begitu terlihat menjabat
sebagai Menpora. Justru ia lebih terlihat ketika menangani video-video kontroversial
atas <i>public figure</i> yang terjadi di tanah air ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pengamat persepakbolaan nasional Tomi Welly kepada Voa
memahami ada faktor politis dalam penunjukkan posisi Menpora oleh Presiden.
Namun menurutnya yang paling krusial dilakukan Menpora yang baru adalah segera
menyelesaikan persoalan persepakbolaan di tanah air yang telah berlarut-larut.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menyadari adanya faktor politis dalam penunjukan Menpora
baru, namun yang menjadi masalah vital adalah supaya permasalahan yang terjadi
di tanah air dapat segera terselesaikan dengan baik. Selain menunjuk Roy Suryo
sebagai Menpora, Presiden Yudhoyono juga menunjuk Rudi Rubiandini sebagai
Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK
Migas). Rudi sebelumnya adalah wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Untuk posisi wakil menteri, Presiden menunjuk Susilo Siswoutomo sebagai Wakil
Menteri ESDM. Susilo Siswoutomo sebelumnya menjabat Staf Khusus Menteri
ESDM.</span><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-81721271560543469612013-01-08T06:34:00.001-08:002013-01-08T06:34:15.717-08:00Foto Sunset with Casio Exilim ZS-5Suatu sore, aku bersepeda ya sambil hunting foto tepatnya di Tambak Wedi dekat Jembatan Suramadu. Nih hasil fotoku dengan kamera pocket Casio Exilim ZS-5. Selamat menikmati :)<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5g_BZhaQ7qkRtKiW4_lu7tmgNuoDlGS-Y0NO-Mt4rodNDxpGtY6wxVhR6bhwS-7rlDMRd3jKQKgDe8h2iXQu2Jq_S30FktmE_mLm-7V0CWZvQzdCCOuj3xUW79RrDMMzyfpLSH_KYOUka/s1600/CIMG2634.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5g_BZhaQ7qkRtKiW4_lu7tmgNuoDlGS-Y0NO-Mt4rodNDxpGtY6wxVhR6bhwS-7rlDMRd3jKQKgDe8h2iXQu2Jq_S30FktmE_mLm-7V0CWZvQzdCCOuj3xUW79RrDMMzyfpLSH_KYOUka/s320/CIMG2634.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunset</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJGGXMwTQ4Isej-adVrEEHfTCG8B-1j30eLGhyphenhyphen_z4LVDmDzc9Rz0RQPG5525yTas3TG9lLCBN_SnOpMyEMQ67EwJwcj_JjoeiiW9hyrKjB3m-hCRILhsk8gc9LaTmYxzQmO_h6d9uP9WYl/s1600/CIMG2677.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJGGXMwTQ4Isej-adVrEEHfTCG8B-1j30eLGhyphenhyphen_z4LVDmDzc9Rz0RQPG5525yTas3TG9lLCBN_SnOpMyEMQ67EwJwcj_JjoeiiW9hyrKjB3m-hCRILhsk8gc9LaTmYxzQmO_h6d9uP9WYl/s320/CIMG2677.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesisir</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIkBkb3wQc41V5_cGgtiTC7srsW6icsRkv-1VNzCP38jXR4ccTRZ-8_g2aLMzUOgRjFVPx9TCbZo3tKN5BJUs8_PvMLwhGF6ZtWMP3c8gGFPILQ5Ng6xtNC1r4l6Uva8JGOHo1ZS-C9tDY/s1600/CIMG2684.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIkBkb3wQc41V5_cGgtiTC7srsW6icsRkv-1VNzCP38jXR4ccTRZ-8_g2aLMzUOgRjFVPx9TCbZo3tKN5BJUs8_PvMLwhGF6ZtWMP3c8gGFPILQ5Ng6xtNC1r4l6Uva8JGOHo1ZS-C9tDY/s320/CIMG2684.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ombak kecil</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE4TX_PK5FzNw4eke4upr8qOzk8NjJcdLhGXS8G7AeBbVaHZvUpEesI2aaGU-EvKM1x7GTohyNyeLfGEDBAXVc9s-0gdKTIPWWBexbRLvKQBzxM8t3Yf8Ich-OpF37rRlEB2j_buQ5BmAd/s1600/CIMG2635.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE4TX_PK5FzNw4eke4upr8qOzk8NjJcdLhGXS8G7AeBbVaHZvUpEesI2aaGU-EvKM1x7GTohyNyeLfGEDBAXVc9s-0gdKTIPWWBexbRLvKQBzxM8t3Yf8Ich-OpF37rRlEB2j_buQ5BmAd/s320/CIMG2635.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunset hitam putih</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUW7RGmlPayBOXG0mZPBZVU3TdobYMY6CiuYpTsAwtj7L8xwA4huEH0S3fJ7l7oUJrbbYR0uAVtVPQuAzOtjD7jXh28faAJnd8_sfvVKxuVpLXRXWB4mxSMYGOiRBi4e7mgOic34k50lBq/s1600/CIMG2704+-+Copy+-+Copy.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUW7RGmlPayBOXG0mZPBZVU3TdobYMY6CiuYpTsAwtj7L8xwA4huEH0S3fJ7l7oUJrbbYR0uAVtVPQuAzOtjD7jXh28faAJnd8_sfvVKxuVpLXRXWB4mxSMYGOiRBi4e7mgOic34k50lBq/s320/CIMG2704+-+Copy+-+Copy.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perahu</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicqfH2st5P1sa_B4hcnfN4UiUAsKb_G0ZJfByqY92EuB85uQ-GP5QAKGAiu1oqAvlQDf7D75aTxLxiaSdVkzj-R3PHyO8lIShbLFz2q0c5dhZhpQUKnjdRaj1zuR10ixcA20SneOKpbXMI/s1600/CIMG2703.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicqfH2st5P1sa_B4hcnfN4UiUAsKb_G0ZJfByqY92EuB85uQ-GP5QAKGAiu1oqAvlQDf7D75aTxLxiaSdVkzj-R3PHyO8lIShbLFz2q0c5dhZhpQUKnjdRaj1zuR10ixcA20SneOKpbXMI/s320/CIMG2703.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perahu-perahu</td></tr>
</tbody></table>
<br />Nantikan lagi hasil foto-fotoku :).<div>
Terima kasih atas kunjungannya.<br /><br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-67963966981692418882013-01-08T06:19:00.001-08:002013-01-08T06:19:13.047-08:00Masjid Cheng Hoo Surabaya<br />
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Masjid">Masjid</a> bernuansa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muslim" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Muslim">Muslim</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Tionghoa">Tionghoa</a> yang berlokasi di Jalan Gading, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ketabang,_Genteng,_Surabaya" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Ketabang, Genteng, Surabaya">Ketabang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genteng,_Surabaya" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Genteng, Surabaya">Genteng</a>,<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surabaya" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Surabaya">Surabaya</a> atau 1.000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Masjid ini didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/PITI" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="PITI">PITI</a>, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/15_Oktober" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="15 Oktober">15 Oktober</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2001" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="2001">2001</a> bertepatan dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Isra%27_Mi%27raj" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Isra' Mi'raj">Isra' Mi'raj</a> Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/10_Maret" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="10 Maret">10 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2002" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="2002">2002</a> dan baru diresmikan pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/13_Oktober" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="13 Oktober">13 Oktober</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2002" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="2002">2002</a>.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Masjid Cheng Ho, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, ialah bangunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Masjid">masjid</a> yang menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak di areal komplek gedung serba guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa Timur Jalan Gading No.2 (Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surabaya" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Surabaya">Surabaya</a>. Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Tiongkok">Tiongkok</a> lama. Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Allah">Allah</a> dalam huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.Selain Surabaya di Palembang juga telah ada masjid serupa dengan nama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Cheng_Ho_Palembang" style="background-image: none; color: #0b0080; text-decoration: initial;" title="Masjid Cheng Ho Palembang">Masjid Cheng Ho Palembang</a>atau Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiEHCmGPoX_H87YwFHm52oO_IpTClEToJMg28dSf6q2JwAoCw5z0_6xOMUNiX-HNmoR29aK5vJ0_mdLmlzVqRGDHPcO3Mw_Bj-NHzeieDMwX6fFTG3zEhoC2YReqNo0IdCw4Ya_RMn09IN/s1600/CIMG4575.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiEHCmGPoX_H87YwFHm52oO_IpTClEToJMg28dSf6q2JwAoCw5z0_6xOMUNiX-HNmoR29aK5vJ0_mdLmlzVqRGDHPcO3Mw_Bj-NHzeieDMwX6fFTG3zEhoC2YReqNo0IdCw4Ya_RMn09IN/s320/CIMG4575.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Langit-langit</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJFdipdu1-1lBBQsotWd794PsRYFp_YEjxkAIBNwRKQZ8FJDlEZQ747KzmjuAjGUsNY7ChrLXca1xzTLRxbYBkDlv5P0H3SZiptflPWs6lsmgPFEoL8QgsOzR526qFeKQqIMiyXTfViyTB/s1600/CIMG4573.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJFdipdu1-1lBBQsotWd794PsRYFp_YEjxkAIBNwRKQZ8FJDlEZQ747KzmjuAjGUsNY7ChrLXca1xzTLRxbYBkDlv5P0H3SZiptflPWs6lsmgPFEoL8QgsOzR526qFeKQqIMiyXTfViyTB/s320/CIMG4573.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampak Depan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDdamqtTgp6V6jxPyrI_jQaRb0Lcx-sdwx4QGaHl0etCsGP_zV_dFPUqMTqUTrm0ZYE0pQ5MGFLQrSOaYjd9BmeLI8Lwxu7mlKk1CVpmxHbwfpAgyFBs1rOd1VEcJEY2XZZei9Cq6jDwhyphenhyphen/s1600/CIMG4583.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDdamqtTgp6V6jxPyrI_jQaRb0Lcx-sdwx4QGaHl0etCsGP_zV_dFPUqMTqUTrm0ZYE0pQ5MGFLQrSOaYjd9BmeLI8Lwxu7mlKk1CVpmxHbwfpAgyFBs1rOd1VEcJEY2XZZei9Cq6jDwhyphenhyphen/s320/CIMG4583.JPG" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Interior 1</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj92iQWO9JYMUzRbBC679YieEJHXDV94IvomoAWPvp5FAUWoqANf494hkbEsk8oMbRH1k_zIgKs-D28x5A6OiI5Wz85J3uf7tfuJCEUQ-2zkGKGfyl3hEW91ZSS8UyE3p6iyVcspTs2Sudo/s1600/CIMG4576.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj92iQWO9JYMUzRbBC679YieEJHXDV94IvomoAWPvp5FAUWoqANf494hkbEsk8oMbRH1k_zIgKs-D28x5A6OiI5Wz85J3uf7tfuJCEUQ-2zkGKGfyl3hEW91ZSS8UyE3p6iyVcspTs2Sudo/s320/CIMG4576.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Interior 2</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1AH6snasagV3Du3N_8zFDSa2KjDvWBDAgHraR7nZRSGqV3OmCRqPXRkmPqNm0FW992P0bTN2OcrVxotsl0XS3iUTR19NzvUNPZUpn2jw1-ZZ_s-Py5NiEc9aZRaAAZw60gSXCMBtPgUIq/s1600/CIMG4594.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1AH6snasagV3Du3N_8zFDSa2KjDvWBDAgHraR7nZRSGqV3OmCRqPXRkmPqNm0FW992P0bTN2OcrVxotsl0XS3iUTR19NzvUNPZUpn2jw1-ZZ_s-Py5NiEc9aZRaAAZw60gSXCMBtPgUIq/s320/CIMG4594.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Interior 3</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ADUxsf8d6wSD2EgQ_f71y3DsZ4D0GR7CCat6nJ_jw_u26VPLmv8nyrXyQsH3zVvxueV-ld9g6yY8jzy5vGeyCKf15cZdpfAaFEi5LfAPrAUkvtl9HsZyfkCSwfzWg4G5SLdzV7JJUuQk/s1600/CIMG4598.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ADUxsf8d6wSD2EgQ_f71y3DsZ4D0GR7CCat6nJ_jw_u26VPLmv8nyrXyQsH3zVvxueV-ld9g6yY8jzy5vGeyCKf15cZdpfAaFEi5LfAPrAUkvtl9HsZyfkCSwfzWg4G5SLdzV7JJUuQk/s320/CIMG4598.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miniatur Kapal</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0IOU4tvcT_r4TWolgRcPoxVzRoMhyOL0rbnpJ5RARFP3A6isrU45PNF15SvNoUYUlXBiImJrj1Nwx0NtQ8mY9yV9HM_bazYkDNXH_Vzl6eq-ATC7eHBxIFyb4hip-p7MReZsscTyc_v-D/s1600/CIMG4606.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0IOU4tvcT_r4TWolgRcPoxVzRoMhyOL0rbnpJ5RARFP3A6isrU45PNF15SvNoUYUlXBiImJrj1Nwx0NtQ8mY9yV9HM_bazYkDNXH_Vzl6eq-ATC7eHBxIFyb4hip-p7MReZsscTyc_v-D/s320/CIMG4606.JPG" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Prasasti masjid Cheng Hoo</td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.200000762939453px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-34566089648480533172013-01-08T05:25:00.002-08:002013-01-08T05:25:26.449-08:00Pentingnya Mengubah Goodwill Menjadi Uang<span style="background-color: white; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">By </span><a href="http://the-marketeers.com/archives/author/darus-salam" rel="author" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="Posts by Darus Salam">Darus Salam</a><span style="background-color: white; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;"> | Category : </span><a href="http://the-marketeers.com/archives/category/manifesto" rel="category tag" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" title="View all posts in Manifesto">Manifesto</a><span style="background-color: white; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;"> | </span><span class="date" style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">January 3, 2013</span><br />
<span class="date" style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdZHp1J9Cr0BS89os_tbXufWMCPGR0kWwd8EKWhfrsSC78aW0hYfW6CxQ7_8iO8HH6U-V7qSkvTLIGfspti5PtX7rcJZUFvIbUsIAXcpiRlHuU22S6K7seDRnzOgycC3hYxQ215gDyZzMs/s1600/Godfather276.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdZHp1J9Cr0BS89os_tbXufWMCPGR0kWwd8EKWhfrsSC78aW0hYfW6CxQ7_8iO8HH6U-V7qSkvTLIGfspti5PtX7rcJZUFvIbUsIAXcpiRlHuU22S6K7seDRnzOgycC3hYxQ215gDyZzMs/s320/Godfather276.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="date" style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span class="date" style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span class="date" style="background-color: white; border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Saat akan menjual sebuah bisnis, tidak hanya nilai kas dan aset yang dinilai. Lebih dari itu, merek dan reputasi yang dibangun sejak dari awal juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan. Membangun merek dan reputasi tidak bisa dilakukan dalam semalam. Seorang pebisnis menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menciptkan citra yang positif agar bisnisnya dikenal dan menarik minat konsumen.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Valuasi nilai perusahaan sangat penting untuk diperhatikan sebelum menjual usaha pada pihak lain. Perusahaan yang overvalued tidak akan menarik pembeli sebagaimana undervalued akan menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, goodwill yang dimiliki perusahaan harus dikapitalisasi dengan benar.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Goodwill merupakan nilai yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam konteks hubungannya dengan konsumen, karyawan, pemasok, dan para stakeholder. Berikut adalah lima strategi untuk mendokumentasikan elemen goodwill perusahaan seperti yang dilansir Inc.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1. Mengukur loyalitas konsumen<br />Banyak pelaku bisnis yang mengerti pentingnya loyalitas, namun sedikit yang mengatur target loyalitas dan mengukur pertumbuhannya. Loyalitas konsumen adalah representasi hubungan perusahaan dengan komunitas lokal.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2. Mendokumentasikan pencapaian customer service<br />Sebuah bisnis yang berkaitan erat dengan program pelayanan konsumen memiliki keuntungan dari word of mouth, advokasi media sosial, dan beberapa keuntungan serupa lainnya. Oleh karena itu, pengukuran terhadap interaksi dengan konsumen, efektivitas pelayanan konsumen, serta survey yang dilakukan perlu dibuat dan dikuantifikasi.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3. Memprioritaskan retensi dan pengembangan konsumen<br />Bagi sebuah perusahaan kecil, hubungan dengan karyawan adalah unsur penting dalam meningkatkan goodwill. Acquisitor akan memberi penawaran lebih tinggi untuk bisnis yang stabil dan mampu menunjukkan tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi dari rata-rata.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4. Mendiferensiasi produk dan merek<br />Perlu disadari bahwa produk atau jasa yang unik akan manjadi daya tarik bagi perusahaan saat akan dijual. Goodwill perusahaan akan meningkat seiring persepsi positif konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin-bottom: 1em !important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5. Mem-benchmark segalanya<br />Benchmark adalah kunci untuk mendemonstrasikan nilai uang dari goodwiil. Dalam pasar “bisnis untuk dijual,” seorang pembeli akan membandingkan nilai sebuah perusahaan dengan perusahaan lain yang masih berada dalam satu industri atau wilayah tertentu. Maka, benchmark harus diterapkan dalam semua aspek bisnis agar mampu menjadi yang terdepan.</div>
<div style="color: #343434; font-family: 'Gill Sans MT', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<br /></div>
<div>
<span style="color: #343434; font-family: Gill Sans MT, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 16.766666412353516px;">source: http://the-marketeers.com/archives/pentingya-mengubah-goodwill-menjadi-uang.html</span></span></div>
<div style="border: 0px; clear: both; color: #343434; font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font: inherit; line-height: 16.78333282470703px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-11826724168303207412013-01-07T08:22:00.000-08:002013-01-07T08:22:56.420-08:00Foto Panorama Alam Mojokerto<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrROaNfSd7QMTPDVaCwB8-7AW0eBTU4SQkIanRctTgEdIUbiiGqoR39eZMek8XQWzooJEjnlnMVtjh9rZqH3ChPADHUVwXWgsCWoYboOztDrvoRJVHds2ygeg3cLD5PjQnk9lYtAKPJCt-/s1600/80px-Lambang_Kabupaten_Mojokerto.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrROaNfSd7QMTPDVaCwB8-7AW0eBTU4SQkIanRctTgEdIUbiiGqoR39eZMek8XQWzooJEjnlnMVtjh9rZqH3ChPADHUVwXWgsCWoYboOztDrvoRJVHds2ygeg3cLD5PjQnk9lYtAKPJCt-/s1600/80px-Lambang_Kabupaten_Mojokerto.png" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lambang Kabupaten Mojokerto</td></tr>
</tbody></table>
<br /><b>Mojokerto</b> adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur. Selain kabupaten tersebut terkenal dengan peninggalan Kerajaan Majapahit, kabupaten ini sebagian besar berada di Pegunungan, yaitu Gunung Weelirang, Gunung Anjasmoro, Gunung Penanggungan, Gunung Arjuno. Berikut adalah hasil foto dari Kabupaten Mojokerto:<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1lJEEpoVP3zIz8PIDuhXbcYkriUUAHBh4l6OMA13KUeZLKBwTvnHVKPP9n2CknR3JrC_u1cpFyW9GV4IMle2HaylS3Y43lpPpiiHZLCEh0ZVhwKsWwx_jgdxfqSvbWEhXVqQJ-Ky8Clyn/s1600/CIMG2825.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1lJEEpoVP3zIz8PIDuhXbcYkriUUAHBh4l6OMA13KUeZLKBwTvnHVKPP9n2CknR3JrC_u1cpFyW9GV4IMle2HaylS3Y43lpPpiiHZLCEh0ZVhwKsWwx_jgdxfqSvbWEhXVqQJ-Ky8Clyn/s320/CIMG2825.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Depht of Field - Padi</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHfOsVR_UUJSUlvw-aTbZPQVWSAoI27QPiyTapi7FoUvVkhVsdD08kpbyL1MjZSr2jDd9GGJR_VmflxA3YxSSIlnYhTIKyQ_nBQ56aDuRHpzTR1pbiGt6b2C6lsZcLwYR5xo8_08NCxgWc/s1600/CIMG2774.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHfOsVR_UUJSUlvw-aTbZPQVWSAoI27QPiyTapi7FoUvVkhVsdD08kpbyL1MjZSr2jDd9GGJR_VmflxA3YxSSIlnYhTIKyQ_nBQ56aDuRHpzTR1pbiGt6b2C6lsZcLwYR5xo8_08NCxgWc/s320/CIMG2774.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunrise di Pacet</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vvbjGA6hBxG9mXPICnXs26gjm_yVatvhmhyphenhyphenvX1WTd7sT9364yORvCBfbAR6z9kwk9VgIWazFuaBUGwW653iIyg3FoGyt7ZwjfYtxAKbYgz840Qlt0JlFzTrBjqH-ofJL8TRsQOBp4mrd/s320/CIMG2928.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Petani</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vvbjGA6hBxG9mXPICnXs26gjm_yVatvhmhyphenhyphenvX1WTd7sT9364yORvCBfbAR6z9kwk9VgIWazFuaBUGwW653iIyg3FoGyt7ZwjfYtxAKbYgz840Qlt0JlFzTrBjqH-ofJL8TRsQOBp4mrd/s1600/CIMG2928.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vvbjGA6hBxG9mXPICnXs26gjm_yVatvhmhyphenhyphenvX1WTd7sT9364yORvCBfbAR6z9kwk9VgIWazFuaBUGwW653iIyg3FoGyt7ZwjfYtxAKbYgz840Qlt0JlFzTrBjqH-ofJL8TRsQOBp4mrd/s1600/CIMG2928.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF0QAmXZIrltP6LTNgDuOaRqodWKJ1Ku5_l4KewSm-wSdDgM0SHYw7bJ8Y3aZ7LONUdVrJjWVcIn99SsFB8LfLlaXFkf67cnuejBGiDWtvgIGQADg_LBYnHb2SQMMIGJMx_N2N7DAPo9HT/s1600/CIMG2803.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF0QAmXZIrltP6LTNgDuOaRqodWKJ1Ku5_l4KewSm-wSdDgM0SHYw7bJ8Y3aZ7LONUdVrJjWVcIn99SsFB8LfLlaXFkf67cnuejBGiDWtvgIGQADg_LBYnHb2SQMMIGJMx_N2N7DAPo9HT/s320/CIMG2803.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gubuk di Sawah</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_qg7Pmg3vBY89wb_gjL5vqejetgslqerEM4xpU1MK9EeQ5Gf4vcYJy__Mqw8KDWfJRvEYGVLySUdVko14yzngvCfSoudKgesYVC8399anLS37jrSOXzDtQMNRoKpOCXbYRwJdgxrX_9E5/s1600/CIMG3059.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_qg7Pmg3vBY89wb_gjL5vqejetgslqerEM4xpU1MK9EeQ5Gf4vcYJy__Mqw8KDWfJRvEYGVLySUdVko14yzngvCfSoudKgesYVC8399anLS37jrSOXzDtQMNRoKpOCXbYRwJdgxrX_9E5/s320/CIMG3059.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ranting Pohon</td></tr>
</tbody></table>
<br /><br /><br /><br /><br /><b><br /></b>
<div>
<br /></div>
<br /><br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-66086909658090453532013-01-07T07:41:00.000-08:002013-01-07T07:41:15.755-08:00Tips Foto Siluet<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSn4_SQqZq85pbwLUZgmTiePF0Z6HsuF14odTma4vh_a6zFJLAtuT0Gyjus45HdyXbakUiMhNwNRrub0ravuM-Gkq4VJZBoX4lnElMlGdJQq5am3srEMqKQwjLbggvZtwRbs8er1uPMbKP/s1600/CIMG2202.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSn4_SQqZq85pbwLUZgmTiePF0Z6HsuF14odTma4vh_a6zFJLAtuT0Gyjus45HdyXbakUiMhNwNRrub0ravuM-Gkq4VJZBoX4lnElMlGdJQq5am3srEMqKQwjLbggvZtwRbs8er1uPMbKP/s320/CIMG2202.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Siluet-Sunset</td></tr>
</tbody></table>
<div style="clear: both; color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya. Silahkan:</span></div>
<h3 style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Matikan Flash</span></h3>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span id="more-615" style="background-color: white;"></span></div>
<h3 style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)</span></h3>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.</span></div>
<h3 style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Carilah obyek yang bentuknya menarik</span></h3>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.</span></div>
<h3 style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Carilah background yang tepat</span></h3>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Untuk mendapat siluet anda harus menemukan <a href="http://belajarfotografi.com/memahami-pentingnya-background/" style="color: #004276;">background</a> yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.</span></div>
<h3 style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)</span></h3>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Sebisa mungkin gunakanlah mode manual <a href="http://belajarfotografi.com/memahami-konsep-eskposur/" style="color: #004276;" target="_blank">eskposur</a>. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi <a href="http://belajarfotografi.com/memahami-aperture-depth-of-field/" style="color: #004276;" target="_blank">aperture</a> dan <a href="http://belajarfotografi.com/memahami-shutter-speed/" style="color: #004276;" target="_blank">shutter speed</a>sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….</span></div>
<div style="clear: both; color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….</span></div>
<h3 style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 20px; font-weight: normal; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Jangan takut mencoba</span></h3>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun.(<a href="http://belajarfotografi.com/8-foto-siluet-kreatif/" style="color: #004276;">silahkan lihat juga 8 contoh foto siluet kreatif ini</a>).</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="color: #333333; font-family: Proxima-Nova, Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 23px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="background-color: white;">Sumber: Belajarfotografi.com</span></div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-61109571595272918442013-01-05T22:51:00.000-08:002013-01-05T22:51:15.158-08:00Biografi Ibnu Sina<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj97ihU3UaaWSj4nCBghrL88218Hb5Gydo1wYQpGXTSIaTscKpI_XNkdiDKGFzlHVvy6h2Fpcu_d8lQ7OCLIWFZ4Y-rtqR-lRz2UExjxYPeF7JOdJwvmCaCrzKK9u9TBa7mp3GFrcJm7w5o/s1600/Avicenna_Persian_Physician.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="396" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj97ihU3UaaWSj4nCBghrL88218Hb5Gydo1wYQpGXTSIaTscKpI_XNkdiDKGFzlHVvy6h2Fpcu_d8lQ7OCLIWFZ4Y-rtqR-lRz2UExjxYPeF7JOdJwvmCaCrzKK9u9TBa7mp3GFrcJm7w5o/s400/Avicenna_Persian_Physician.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ibnu Sina</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: none; width: auto;" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e91e5f6e0889871395187" style="display: inline;">
Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"> sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.<br /><br />Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.<br /><br />Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;<br /><br />“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.<br /><br />Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.<br /><br />Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.<br /><br />Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.<br /><br />Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi,</span></div>
<br />
<span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: none; width: auto;" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br />kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.<br /><br />Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.<br /><br />Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”<br /><br />Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.<br /><br />Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.<br /><br />Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.<br /><br />Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.<br /><br />Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.</span></div>
<span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;">—</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-51406500169565499892013-01-05T15:55:00.002-08:002013-01-05T15:57:44.255-08:00Tips Memotret Foto Sunset<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwbEDJ1nOrtURNkeKqumISadHM4jEhfh3035FD3DoAbnV8v5vAKzjnoiTSoIQl-qTXVfuHOqd_wHQcZ2GNAG9NwIoQvfwX90iLVCaOvAKOiCxbW8tT3Cr36aX8ft4ojfqZZo5mYTzoEKSN/s1600/CIMG2695+123+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwbEDJ1nOrtURNkeKqumISadHM4jEhfh3035FD3DoAbnV8v5vAKzjnoiTSoIQl-qTXVfuHOqd_wHQcZ2GNAG9NwIoQvfwX90iLVCaOvAKOiCxbW8tT3Cr36aX8ft4ojfqZZo5mYTzoEKSN/s320/CIMG2695+123+copy.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Ada istilah yang mengatakan, seseorang belum bisa disebut fotografer</span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">landscape</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">, jika belum memotret Sunrise atau Sunset. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, demikian tips untuk kedua momentum tersebut:</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Datang lebih awal untuk persiapan serta menentukan spot di mana Anda akan memotret, mengingat momennya hanya berlangsung sekitar 30 menit.</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Gunakan Tripod dan Cable Release untuk meminimalisir getaran, karena kondisi (akan) sangat minim cahaya sehingga kita harus memotret dengan</span><em style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">speed</em><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> lambat. </span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Gunakan berbagai White Balance untuk mendapatkan berbagai warna yang berbeda.</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">- Gunakan Spot Metering atau Manual jika menggunakan Live View atau gunakan mode scene sunset/ sunrise jika menggunakan kamera saku.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-50981561326236695962013-01-05T15:45:00.000-08:002013-01-05T15:46:59.476-08:00 Istilah-istilah dalam Photography<br />
<b><br /></b>
Dalam dunia fotografi, seorang fotografer tentu akrab dengan istilah-istilah fotografi, seperti ISO, AE, F, DOF, dan masih banyak lagi<br />
istilah lainnya. Bagaimana dengan para pemula-pemula yang baru saja mengenal ataupun baru dalam dunia fotografi, contohnya seperti<br />
saya, tentunya istilah-istilah ini masih dianggap asing, tapi teman-teman jangan berkecil hati, diblog ini saya akan membagikan berbagai<br />
tips dan trik mengenai fotografi, termasuk dengan istilah-istilah di dunia fotografi dari A-Z. Berikut istilah-istilah umum yang sering dijumpai<br />
dalam dunia fotografi:<br />
A<br />
Simbol untuk Auto yaitu mode otomatis penuh, mulai dari pengturan diafragma<br />
(Aperture), Sutter Speed, ISO, Flash, dan lain sebagainya.<br />
<b>ASA/ ISO</b><br />
Singkatan dari American Standards Assosiation atau disebut juga dengan istilah<br />
ISO (International Organisation of Stanrization) adalah parameter yang digunakan<br />
untuk mengukur tingkat kepekaan dan sensitifitas film dari cahaya. Semakin<br />
rendah angka ASA / ISO (contoh 80), maka akan semakin rendah pula tingkat<br />
kepekaan cahya pada film. Semakin tinggi ASA / ISO (misal 1600), maka makin<br />
tinggi pila tingkat kepekaan cahya.<br />
<b>Aperture</b><br />
Aperture adalah bukaan diafragma yang mengtur banyaknya cahaya yang akan diteruskan oleh lensa. Aperture dilambangkan dengan huruf<br />
F, contoh F2.8, F4, F5.6, F8 dan seterusnya. Semakin kecil angka f, maka bukaan diafragma akan semakin besar, sedangkan semakin<br />
besar angka f, maka bukaan diafragma akan semakin kecil.<br />
<b>AF</b><br />
AFmerupakan istilah untuk Auto Focus atau fokus otomatis. AF adalah proses bekerjanya lensa secara otomatis untuk menemukan focus<br />
dari objek yang akan difoto dengan cara menekan setengah dari tombol Shutter.<br />
<b>AV Priority</b><br />
Merupakan pengturan kamera yang lebih memprioritaskan besarnya bukaan diafragma (Aperture), sementara Shutter Speed akan<br />
menyesuaikan secara otomatis.<br />
<b>Blitz</b><br />
Blitz disebut juga dengan flash, adalah cahaya kilat yang berguna untuk membantu pencahyaan pada objek ketika tombol shutter ditekan.<br />
<b>Bounce</b><br />
Bounce adalah cahaya flash yang dipantulkan, sehingga cahaya tersebut tidak langsung memancar ke objek. Tujuan menggunakan bounce<br />
adalah agar cahaya yang di hasilkan lebih lembut (Soft) dan merata.<br />
<b>Back light</b><br />
Backlight adalah sumber cahaya yang berada dibelakang objek, sehingga akan menghasilkan effek siluet (Silhouete) pada foto.<br />
<b>Bulb</b><br />
Bulb adalah Shutter Speed yang di tentukan sesuai dengan lamanya menekan tombol Shutter.<br />
<b>CCD</b><br />
CCD atau Charge Couple Device digunakan sebagai media penangkap cahaya atau gambar pada kamera digital.<br />
<b>CMOS</b><br />
CMOS adalah singkatan dari Complementary Metal Oxide Semiconductor, berfungsi sama dengan CCD, hanya saja konsumsi daya yang<br />
dibutuhkan lebih rendah.<br />
<b>DOF</b><br />
Singkatan dari Depth of Field, biasa disebut dengan ruang tajam, yaitu ruang tertentu pada gambar tampak lebih tajam, sehingga terlihat<br />
detailnya, sementara ruang yang lain akan tampak lebih buram (blur).<br />
Diafragma merupakan istilah lain dari Aperture.<br />
<b>Evaluative</b><br />
Evaluative adalah istilah untuk pengukuran cahaya pada seluruh area gambar.<br />
<b>EXIF</b><br />
EXIF merupakan singkatan dari Exchangeable Image File, yaitu informasi yang terekam pada saat pengmbilan foto, yaitu berupa waktu,<br />
jenis kamera, aperture,Shutter Speed, dan lain sebagainya.<br />
<b>Exposure</b><br />
Exposure adalah istilah untuk menyebut banyaknya cahaya yang tertangkap pada sensor kamera.<br />
Exposure Compensation<br />
<b>Exposure Compensation</b> adalah istilah untuk mengatur kompensasi cahaya sesungguhnya agar menjadi lebih terang atau gelap.<br />
<b>Focal Length</b><br />
Focal Length merupakan panjang focal atau fokus, yaitu jarak antara lensa dengan titik focus pada sensor.<br />
Fix Lens<br />
<b>FixLens</b> adalah istilah untuk lensa Fix tau tetap, tidak dapat diatur jarak focalnya.<br />
Flash<br />
<b>Flash</b> merupakan istilah lain untuk Blitz.<br />
<b>Hot Shoe</b><br />
HotShoe merupakan istilah untuk dudukan tempat flash tambahan.<br />
ISO<br />
Merupakan istilah lain untuk ASA.<br />
M<br />
M merupakan singkatan dari Manual, yaitu pengaturan kamera yang dilakukan secara manual, baik berupa Aperture, shutter Speed,<br />
metering, focus,dan lain sebagainya.<br />
<b>Metering</b><br />
Metering adalah prioritas pengukuran cahaya yang umumnya terdiri dari 3, yaitu Evaluative, Center weight, dan Spot.<br />
<b>MF</b><br />
Adalah istilah untuk Manual Focus, yaitu focus yang diatur dengan cara manual dengan memutar focal lenght pada lensa. Kebalikan MF<br />
adalah AF (Auto Focus).<br />
<b>Macro</b><br />
Macro adalah teknik pengambilan foto dimana focus gambar hanya pada objek, sehingga dihasilkan gambar detail pada objek.<br />
<b>OE</b><br />
OE merupakan singkatan dari Over exposure, yaitu cahaya yang masuk terlalu banyak, sehingga bagian yang terang akansemakin terang<br />
dan cenderung silau dan berwarna putih.<br />
P<br />
P merupakan singkatan dari Program, yaitu mode pada kamera yang secara otomatis akan mengatur pembuakaan diafragma (Aperture) dan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin8-Nm5dtq4ODkGihcI8X4tot-4uHy03qaq3aFgtXQSXfPsZn8Jd_660VMD7JAlAq-jj919Ii_KBXa8H2f3WYOf9iQGEqdGhrfRAIgBTYLddul1ateR5ogBkRhc5nRJUY2DEaclChHb0nR/s1600/photography.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin8-Nm5dtq4ODkGihcI8X4tot-4uHy03qaq3aFgtXQSXfPsZn8Jd_660VMD7JAlAq-jj919Ii_KBXa8H2f3WYOf9iQGEqdGhrfRAIgBTYLddul1ateR5ogBkRhc5nRJUY2DEaclChHb0nR/s320/photography.jpg" width="320" /></a></div>
Shutter Speed sesuai dengan kondisi cahaya pada saat objek gambar tersebut terekam. Pengaturan pencahayaan hanya dapat diatur pada<br />
Exposure compensation.<br />
<b>Rana</b><br />
Merupakan istilah lain untuk Shutter, yaitu tirai yang dapat membuka dan menutup untuk mengtur banyaknya cahaya yang masuk<br />
kesensor. Semakin lama bukaan rana, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, kecepatan rana (Shutter Speed) menggunakan<br />
satuan detik.<br />
<b>Red Eye</b><br />
RedEye merupakan efek merah pada mata ketika pengambilan gambar yang dilakukan pada tempat gelap atau pada malam hari.<br />
<b>TV</b><br />
Merupakan istilah untuk mode Shutter Speed priority, yaitu pengaturan kamera lebih diprioritaskan pada kecepatan bukaan rana (Shutter),<br />
sementara bukaan diafragma (Aperture) akan menyesuaikan secaraotomatis.<br />
<b>Tele Lens</b><br />
Adalah istilah untuk lensa tele, yaitu lensa yang digunakan untuk mendekatkan objek yang jauh.<br />
TTL<br />
<b>TTL</b> merupakan singkatan dari Trough The Lens, yaitu pengukuran cahaya yang dilakukan melalui lensa.<br />
USM<br />
<b>USM</b> adalah singkatan dari Ultrasonic Motor,yaitu motor penggerak dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi, yang terdapat pada lensa.<br />
Motor ini akan bekerja ketika lensa di set pada mode AF (Auto Focus).<br />
Under Exposure<br />
<b>Under Exposure</b> adalah istilah untuk hasil foto yang tampak lebih gelap dari aslinya.<br />
View finder<br />
<b>View finder</b> merupakan sebutan untuk jendela bidik yang terdapat pada kamera.<br />
Wide Angle<br />
<b>Wideangle </b>adalah istilah untuk sudut yang lebar dan objek tampak menjadi lebih kecil dan jauh.<br />
Zoom<br />
<b>Zoom </b>merupakan istilah pada pengturan jarak dengan cara memutar (memajukan-memundurkan) fokal (FocalLength) pada lensa.<br />
Sekian dulu istilah-istilah dalam fotografi yang dapat saya sampaikan, jika ada kesalahan dalam penulisan, pertanyaan dapat anda<br />
lontarkan dalam kotak omentar. Kerena komentar dari anda merupakan faktor yang dapat membangun blog ini untuk menjadi lebih baik lagi.<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8611453475468051568.post-351231172903771652012-06-20T21:44:00.003-07:002013-01-07T07:44:35.513-08:00Contoh Feature<br />
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ngontel
ke kampus bukan hambatan</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Hilman adalah seorang mahasiswa di
salah satu perguruan tinggi Islam di Surabaya. Ia adalah mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi semester 4. Dia sangatlah berbeda dengan mahasiswa lain di
kampusnya. Perjuangannya meraih mimpi begitu berat. Remaja yang hobinya futsal
tersebut, bersepeda dari rumah ke kampus. Jarak rumahnya yang di Bulak Banteng
Wetan dengan kampusnya di IAIN Sunan Ampel sangatlah jauh, yaitu 15 km. Hilman
adalah anak kedua dari bapak Moch. Zuhdi (50) dengan ibu Nurul Safrohani (42).
Sudah hampir 1,5 tahun dia mengayuh sepedanya ke kampus. Panasnya sinar
matahari dan dinginnya malam serta jarak yang begitu jauh, tak dapat
menyurutkan semangatnya dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hilman tak hanya kuliah, tapi ia
juga bekerja dan berdagang pulsa di rumahya maupun di kampusnya. Tak jarang ia
pulang malam untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosennya. Dan
terkadang di hari libur kuliahnya, ia bekerja di pagi hingga malam hari untuk
memeuhi kebutuhannya. Keluarga, dosen, sahabat, hingga pacarnya mendukung penuh
dalam usahanya dalam berjuang untuk kuliah dan bekerja. Ada sebagian orang yang
menertawakan usahanya berangkat ke kampus. Namun, tak jarang pula dia diberi
ujian oleh orang disekitarnya. Dia pun pernah mengeluh, namun itu hanyalah keluhan
sesaat dalam hatinya. Sampai suatu saat nanti, dia ingin menjadi seorang
pengusaha yang sukses untuk membahagiakan orang terdekatnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08841585761534602476noreply@blogger.com0